[Review] The Street Lawyer (Pengacara Jalanan) - John Grisham

Title of Book : The Street Lawyer (Pengacara Jalanan)
Author : John Grisham
Publisher : PT Gramedia Pustaka Utama

Perjalanan karier Michael lancar. Kedudukannya terus meningkat di Drake dan Sweeney, biro hukum raksasa di Washington, D.C., yang mempunyai delapan ratus pengacara. Gajinya tinggi dan semakin bagus; tiga tahun lagi ia akan menjadi partner. Ia bintang yang sedang menanjak, tak pernah menyia-nyiakan waktu, tak pernah istirahat, tak pernah beramal pada pengemis. Tak ada waktu untuk hati nurani. Namun seorang gelandangan tiba-tiba menyerangnya, mengejutkannya. Michael selamat; si penyerang tewas. Siapakah orang itu? Michael menyelidiki, ternyata gelandangan itu veteran yang sakit jiwa dan bertahun-tahun keluar masuk penjara. Michael menyelidiki lebih jauh, dan menemukan rahasia kotor yang melibatkan biro itu. Kariernya melenceng; ia terempas dari kedudukannya. Michael mengundurkan diri dari biro itu dengan berkas yang amat sangat rahasia di tangannya. Ia turun ke jalanan, dan menjadi pengacara para gelandangan, pengacara jalanan. Dan pencuri.


The Street Lawyer bercerita tentang Michael, seorang pengacara di biro hukum besar bernama Drake & Sweeney. Akibat sebuah peristiwa penyanderaan yang melibatkan dirinya, seorang tunawisma, dan delapan pengacara lainnya, Michael memutuskan untuk banting setir menjadi seorang pengacara jalanan. Sambil menyesuaikan diri dengan gaya hidupnya yang berubah cukup drastis ditambah dengan perceraian, Michael bekerja sebagai pengacara para tunawisma dengan sedikit atau bahkan tanpa imbalan.
Buku ini diceritakan dari sudut pandang Michael. Selain Michael, tokoh penting lainnya adalah Mordecai Green. Mr. Green merupakan direktur 14th Street Legal Clinic, klinik hukum yang didanai oleh badan amal dan hanya melayani tunawisma. Sepanjang buku, Mr. Green adalah tokoh yang paling bisa diandalkan. Sepanjang saya membaca buku-buku John Grisham, Michael is my least favorite protagonist. Michael kurang cekatan, ceroboh, dan narsis. Iya, narsis karena dalam beberapa occasions buku ini menggambarkan Michael sebagai pengacara kulit putih tampan. Berhubung narrator buku ini adalah Michael, berarti dia menyebut dirinya sendiri tampan. Hadeh banget.
Meskipun mengangkat isu yang cukup menarik, kasus yang dibahas di buku ini kurang greget. Bahkan, mulanya saya ragu Michael lanjut menggugat biro hukum lamanya. The Street Lawyer lebih mengutamakan sisi tunawisma dibanding sisi hukumnya. Jadi jangan harap ada adegan persidangan seru yang melibatkan juri dan saksi-saksi.
In conclusion, The Street Lawyer nggak termasuk buku John Grisham favorit saya. Namun karena saya sudah terlanjur jatuh cinta dengan gaya penulisan Grisham, saya cukup menikmati membaca buku ini. 



Submitted for:


No comments :

Post a Comment