[Review] Tugas-Tugas Hercules - Agatha Christie

Title of Book: The Labours of Hercules (Tugas-Tugas Hercules)
Author: Agatha Christie
Publisher: PT Gramedia Pustaka Utama
Publication Year: 2002
Language: Bahasa Indonesia
Translator: Widya Kirana
Format: Paperback
Pages: 446



"Tugas-tugas Hercules" versi modern.
Gagasan itu mengusik keangkuhan Hercule Poirot. Sebelum pensiun dan mengisi waktunya dengan merekayasa sumsum sayuran yang istimewa, dia ingin menyelesaikan dua belas kasus lagi... kasus yang amat terpilih. Masing-masing kasus itu harus merupakan simbol pameran kekuatan otot yang diperagakan pahlawan dalam legenda Yunani Kuno, yaitu Hercules yang perkasa. Tetapi ketika Hercule Poirot yang amat cerdas dan suka kerapian harus menghadapi monster-monster di zaman modern, satu-satunya senjatanya adalah kekuatan otaknya dan kemampuan deduksinya yang luar biasa.



Tugas-Tugas Hercules adalah kumpulan 12 kasus-kasus terakhir Poirot. Pada bagian pengantar buku ini, Poirot asik berbincang dengan temannya mengenai namanya yang tidak umum. Pembicaraan tersebut kemudian berujung dengan Poirot memutuskan untuk menyelesaikan 12 kasus khusus sebagai penutup karirnya. Kasus-kasus tersebut haruslah merepresentasikan 12 tugas Hercules yang ada pada mitologi Yunani.
Tugas pertama Hercules adalah membunuh singa Nemea yang konon memiliki kulit tebal dan tidak dapat ditembus oleh senjata apapun. Terdengar sulit dan menjanjikan, tapi sayangnya Poirot memilih untuk menyelesaikan kasus penculikan anjing Peking milik keluarga kaya sebagai tugas pertama. Hubungannya dengan singa dari Nemea? Karena anjing Peking memiliki nama lain Lion Dog atau anjing singa (?). Maksa memang, Poirot sudah terlanjur antusias dengan ide tugas Hercules sehingga ia merasa tak sabar untuk segera memilih tugas pertama. Sebenarnya kasus ini cukup menarik, sebab memiliki akhir yang nggak terduga dan malah berbalik arah. Selain itu, salah satu tokoh di cerpen ini akan muncul lagi di tugas Hercules yang lain.
Pada tugas kedua, Hercules harus membunuh Hydra yang tinggal di mata air di dekat Lerna, Argolis. Bagi yang suka dengan mitologi Yunani atau paling tidak pernah menonton film Disney Hercules, pasti tau apa Hydra itu. Makhluk semacam ular atu naga yang memiliki banyak kepala. Kepala-kepala Hydra jika dipotong akan tumbuh dua kepala baru. Kali ini Poirot mendapat permintaan dari seorang dokter yang sedang diterpa gosip di desanya (macem seleb aja). Istri si dokter baru saja meninggal dan orang-orang di desanya berasumsi bahwa si dokter membunuh istrinya karena wanita lain. Tugas Poirot adalah untuk menghentikan gosip yang beredar dan mencegah terjadinya kerusakan lain. Seperti Hydra, gosip susah untuk dipadamkan. Salah-salah, bukannya reda malah semakin kena tambahan bumbu yang macam-macam. Maka dari itu Poirot bertekad untuk menyelesaikannya dengan mencari sumber pertama gosip.
Selain kedua cerpen tersebut, masih ada Rusa dari Arcadia, Babi Hutan dari Gunung Erymanthus, Kandang-Kandang Sapi Raja Augeas, Burung-Burung Penghuni Danau Stymphalia, Banteng Jantan dari Creta, Kuda-Kuda Raja Diomedes, Ikat Pinggang Hyppolita, Geryon dan Binatang-Binatang Gembalaannya, Apel-Apel Hesperides, dan Penangkapan Cerberus. Dari kasus-kasus tersebut ada yang terkesan dipaksakan kesesuaiannya dengan tugas Hercules. Tapi apa boleh buat, Poirot ingin ‘tugas-tugas terakhir’nya berjalan berurutan sesuai dengan mitologi. Bahkan, demi memenuhi obsesinya Poirot rela menjelajah ke negara-negara lain untuk mendapat kasus. Bertentangan dengan prinsipnya selama ini yang cukup dengan mengandalkan sel-sel kelabunya.
Secara keseluruhan, The Labours of Hercules cukup menyenangkan untuk dibaca. Terutama bagi penggemar mitologi Yunani. Saya termasuk yang tertarik dengan mitologi. Mencoba mencari koneksi antara kasus Poirot dengan tugas Hercules memberikan nilai tambah pada pengalaman membaca saya. Beberapa kasus pada buku ini memiliki penyelesaian yang dapat ditebak dan berbeda dari kasus Poirot biasanya. Namun tetap, menurut saya The Labours of Hercules layak untuk dibaca.


No comments :

Post a Comment